Bayangkan jika ini hari terakhirmu di dunia.
Blog tentang kehidupan, seluk-beluknya, cara menghadapinya, dan segala macam pelajaran yang dapat diambil darinya.
Iklan Chitika All kolom
Tampilkan postingan dengan label Psychology. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Psychology. Tampilkan semua postingan
Jumat, 22 September 2017
Jumat, 11 November 2016
Cara Menjadi yang Terbaik
1) Tantang diri Anda
Kita belajar lebih banyak saat berada di bawah tekanan, di tengah kesulitan, dan saat kita terbebani dengan yang namanya Stress. Ternyata
Kita belajar lebih banyak saat berada di bawah tekanan, di tengah kesulitan, dan saat kita terbebani dengan yang namanya Stress. Ternyata
Kamis, 13 Oktober 2016
Berhati-Hatilah dengan Apa yang Anda Pikirkan
Seberapa sering kita berbicara dengan diri sendiri? Setiap hari? Setiap menit? Setiap waktu?
Minggu, 27 Desember 2015
Mencari Jati Diri
"Jati diri"... seberapa sering kita mendengar ucapan ini? Sebagian
besar dari kita, remaja pastinya pernah mendengar ucapan ini. Kita
diberitahu untuk mencari jati diri kita, untuk mencari tau siapa diri
kita yang sebenarnya.
Akan tetapi hal itu menjadikan
kita hanya terfokus pada "diri kita yang sebenarnya" dan melupakan diri
kita yang sekarang. Sehingga besar kemungkinan kita akan melewatkan
berbagai kesempatan dan kebahagiaan yang ditawarkan hidup ini kepada
kita. Kita akan berhenti menikmati hidup karena terlalu sibuk mencari
jati diri.
Diri kita yang dulu,
sekarang, maupun yang akan datang, semuanya adalah "diri kita yang
sebenarnya". Kita tidak dilahirkan dengan sifat-sifat yang seperti
sekarang, kita hidup dan belajar dari kehidupan. Kita mengambil kebiasaan dan
sifat orang lain, kita semua begitu. Kalau tidak percaya, anda bisa coba
tanyakan hal ini pada diri anda "kebiasaan apa yang tidak saya ambil
dari orang lain?" Dan lihat jawabannya.
Jadi, apa
yang disebut dengan jati diri ini sebenarnya tidak ada. Daripada
menghabiskan waktu kita yang berharga untuk mencarinya, jauh lebih baik
bagi kita untuk mensyukuri dan menikmati hidup yang kita miliki sekarang
ini.
Senin, 21 Desember 2015
How to Live Without Regret
I want my life to be amazing. I don't want any regret. I want to have a successful and happy life. But I realize, it's not just me that want those things. Each of us want to live our life without regret. And I want to share what I know about it.
The way to live a fulfilling life devoid of regret is to live as if today is your last day. Live as if you're going to die tomorrow. And you'll focus more on the most important work, the thing that you have to do no matter what, the things that you told yourself "I'll do that tomorrow" but never did. Since tomorrow might never comes, today is the only time to do it. And sometimes, tomorrow indeed will not come. So stop putting works on your to-do list and just do it now. Do whatever it is you want to do most. Fix that broken relationship with your ex-, your family, your friend. Make sure you're satisfied with how you left things with life. Sleep with a satisfied smile. And if you do wake up the next day, be grateful that you've been given a chance to live a little more. And do your best today too, make it more awesome that yesterday. Keep doing it and your life will be an amazing one, devoid of any regret.
Everything else is irrelevant in the face of death. Even the fear that always hold us back from our work crumbles away. Believing death will get you tomorrow really is the best cure of fear and other negative thoughts. Even if you're not a religious type who believe afterlife will come, you'll more likely to do work that matters and good deeds to the world when pitted against death. So the next time you feel like you want to live an amazing life, just live like today is your last.
Sincerely,
Feby
The way to live a fulfilling life devoid of regret is to live as if today is your last day. Live as if you're going to die tomorrow. And you'll focus more on the most important work, the thing that you have to do no matter what, the things that you told yourself "I'll do that tomorrow" but never did. Since tomorrow might never comes, today is the only time to do it. And sometimes, tomorrow indeed will not come. So stop putting works on your to-do list and just do it now. Do whatever it is you want to do most. Fix that broken relationship with your ex-, your family, your friend. Make sure you're satisfied with how you left things with life. Sleep with a satisfied smile. And if you do wake up the next day, be grateful that you've been given a chance to live a little more. And do your best today too, make it more awesome that yesterday. Keep doing it and your life will be an amazing one, devoid of any regret.
Everything else is irrelevant in the face of death. Even the fear that always hold us back from our work crumbles away. Believing death will get you tomorrow really is the best cure of fear and other negative thoughts. Even if you're not a religious type who believe afterlife will come, you'll more likely to do work that matters and good deeds to the world when pitted against death. So the next time you feel like you want to live an amazing life, just live like today is your last.
Sincerely,
Feby
Minggu, 06 Desember 2015
Kenapa Anda Selalu Sendiri?
Apa anda sering menghabiskan waktu seorang diri? Walaupun sebenarnya anda ingin sekali menghabiskan waktu dengan orang-orang disekitar anda, entah kenapa anda tidak pernah berhasil melakukannya. Anda selalu kembali ke kesendirian ini. Seakan dunia ini tidak mengizinkan anda untuk melakukan sebaliknya. Bahkan "kesepian" pun mungkin tidak dapat mendeskripsikan apa yang anda rasakan.
Jika anda tau apa penyebab masalahnya, mungkin anda bisa mengubah takdir anda ini. Jadi apa yang salah? Apakah orang yang mendidik anda? Apakah teman-teman anda? Ataukah dunia ini yang menjadi masalah utamanya? Anda dan saya sama-sama tau, bahwa yang benar-benar salah bukanlah hal-hal itu. Sekalipun dunia ini terus mendorong anda ke jurang kehancuran, hal itu tidak akan berpengaruh pada anda. Kecuali kalau anda menurutinya dan melompat ke dasar jurang. Masalahnya bukanlah dunia ini, masalahnya ada pada anda.
Mungkin pendekatan yang selama ini anda lakukanlah yang harus dibenahi. Pernahkah anda membuat rencana rekreasi dengan teman-teman anda? Anda begitu bersemangat untuk pergi sampai membuat perencanaan yang begitu detail dan sempurna. Tapi semua batal begitu saja.
Mungkin ajakan anda memberatkan mereka. Mungkin anda terkesan memaksa. Mungkin anda menyanggupi untuk melaksanakannya tetapi tidak pernah memenuhi janji itu. Mungkin anda merupakan tipe orang yang selalu menjauhi orang-orang disekitar anda dan tidak disukai.
Atau mungkin dulu anda selalu menolak ajakan mereka, sehingga sekarang tidak ada lagi yang ingin ikut acara anda maupun mengundang anda ke dalam acara mereka.
Semua hal-hal kecil ini membentuk realita anda yang sekarang. Dan apa yang anda usahakan sekarang akan menentukan realita anda di masa yang akan datang. Anda tau apa yang harus anda lakukan untuk mengubah masa depan anda. Jangan sampai menjelang ajal nanti anda akan melihat ke masa lalu menyesal. Memang berat, tapi percayalah pada diri anda sendiri. Anda itu orang yang luar biasa dan saya tau itu.
Jika anda tau apa penyebab masalahnya, mungkin anda bisa mengubah takdir anda ini. Jadi apa yang salah? Apakah orang yang mendidik anda? Apakah teman-teman anda? Ataukah dunia ini yang menjadi masalah utamanya? Anda dan saya sama-sama tau, bahwa yang benar-benar salah bukanlah hal-hal itu. Sekalipun dunia ini terus mendorong anda ke jurang kehancuran, hal itu tidak akan berpengaruh pada anda. Kecuali kalau anda menurutinya dan melompat ke dasar jurang. Masalahnya bukanlah dunia ini, masalahnya ada pada anda.
Mungkin pendekatan yang selama ini anda lakukanlah yang harus dibenahi. Pernahkah anda membuat rencana rekreasi dengan teman-teman anda? Anda begitu bersemangat untuk pergi sampai membuat perencanaan yang begitu detail dan sempurna. Tapi semua batal begitu saja.
Mungkin ajakan anda memberatkan mereka. Mungkin anda terkesan memaksa. Mungkin anda menyanggupi untuk melaksanakannya tetapi tidak pernah memenuhi janji itu. Mungkin anda merupakan tipe orang yang selalu menjauhi orang-orang disekitar anda dan tidak disukai.
Atau mungkin dulu anda selalu menolak ajakan mereka, sehingga sekarang tidak ada lagi yang ingin ikut acara anda maupun mengundang anda ke dalam acara mereka.
Semua hal-hal kecil ini membentuk realita anda yang sekarang. Dan apa yang anda usahakan sekarang akan menentukan realita anda di masa yang akan datang. Anda tau apa yang harus anda lakukan untuk mengubah masa depan anda. Jangan sampai menjelang ajal nanti anda akan melihat ke masa lalu menyesal. Memang berat, tapi percayalah pada diri anda sendiri. Anda itu orang yang luar biasa dan saya tau itu.
Sabtu, 05 Desember 2015
Keajaiban dari Rasa Syukur
Seberapa sering anda mensyukuri nikmat dan karunia yang telah diberikan kepada anda? Setiap jam, menit, detik ada banyak sekali nikmat yang telah diberikan Tuhan kepada kita. Mulai dari nikmat-nikmat yang kecil seperti naungan awan saat cuaca panas, sampai nikmat yang besar seperti masih bisa bernafas dan hidup di dunia ini.
Kebanyakan dari kita seringkali lupa atas nikmat-nikmat kita ini dan malah terobsesi dengan nikmat yang tidak kita miliki. Contoh kita begitu ingin menjadi seperti tetangga kita yang kaya raya, sampai-sampai kita lupa dengan hidup kita yang sudah berkecukupan, yang justru bisa menjadi kelebihan tersendiri bagi kita jika kita mensyukurinya.
Jika kita mensyukuri apa yang telah kita miliki, Tuhan akan menambah nikmat kita. Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak menjadi orang yang pandai bersyukur. Bersyukurlah karena masih bisa melihat, karena diberi tubuh yang begitu sempurna. Banyak orang diluar sana yang cacat fisiknya, yang ingin sekali memiliki tubuh yang sempurna seperti anda. Bersyukurlah dengan waktu yang anda miliki dan ingat mati, maka anda pun akan secara otomatis berusaha keras untuk memanfaatkan setiap detik dari sisa waktu yang anda miliki.
Biasakanlah untuk mensyukuri segala hal yang anda temui. 5 menit setelah bangun tidur dan 5 menit sebelum tidur. Lalu lihat hasilnya dalam hidup anda, apakah nikmat anda benar-benar bertamba atau tidak. Dan perlahan, naikkan levelnya dari 10 menit setiap hari menjadi setiap saat.
Ubah kebiasaan ini menjadi pola pikir anda. Dan anda pun akan menjadi orang yang optimis, berpikiran terbuka dan bisa melihat berbagai kesempatan yang tersedia di hidup anda. Ini akan mengantarkan anda pada kehidupan yang lebih baik
Kebanyakan dari kita seringkali lupa atas nikmat-nikmat kita ini dan malah terobsesi dengan nikmat yang tidak kita miliki. Contoh kita begitu ingin menjadi seperti tetangga kita yang kaya raya, sampai-sampai kita lupa dengan hidup kita yang sudah berkecukupan, yang justru bisa menjadi kelebihan tersendiri bagi kita jika kita mensyukurinya.
Jika kita mensyukuri apa yang telah kita miliki, Tuhan akan menambah nikmat kita. Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak menjadi orang yang pandai bersyukur. Bersyukurlah karena masih bisa melihat, karena diberi tubuh yang begitu sempurna. Banyak orang diluar sana yang cacat fisiknya, yang ingin sekali memiliki tubuh yang sempurna seperti anda. Bersyukurlah dengan waktu yang anda miliki dan ingat mati, maka anda pun akan secara otomatis berusaha keras untuk memanfaatkan setiap detik dari sisa waktu yang anda miliki.
Biasakanlah untuk mensyukuri segala hal yang anda temui. 5 menit setelah bangun tidur dan 5 menit sebelum tidur. Lalu lihat hasilnya dalam hidup anda, apakah nikmat anda benar-benar bertamba atau tidak. Dan perlahan, naikkan levelnya dari 10 menit setiap hari menjadi setiap saat.
Ubah kebiasaan ini menjadi pola pikir anda. Dan anda pun akan menjadi orang yang optimis, berpikiran terbuka dan bisa melihat berbagai kesempatan yang tersedia di hidup anda. Ini akan mengantarkan anda pada kehidupan yang lebih baik
Sabtu, 27 Juni 2015
Cara Menghilangkan Kebodohan (part 1 - Dengan menumbuhkan bakat)
Baca dan resapi dengan baik, agar ilmu ini benar-benar bisa berguna untuk kalian. Tulisan kali ini ditujukan untuk mereka yang merasa dirinya bodoh. Baik itu karena orang lain menganggapnya begitu maupun karena dirinya sendiri yang menganggapnya demikian.
Menganggap dan menghardik diri sendiri sebagai orang bodoh itu dilihat bagaimanapun merupakan tindakan yang merugikan dan tidak bermanfaat. Ada beberapa alasan umum yang sering penulis jumpai mengenai latar belakang tindakan ini.
Pertama, karena masalah bakat. Mungkin kalian merasa minder ketika kalian membanding-bandingkan diri kalian dengan orang-orang disekitar. Bahkan mungkin kalian merasa ingin mengalahkan mereka, tapi ditengah jalan menyerah dan berkata "ah, emang udah bakat itu mah", atau "emang gw ngga punya bakat", dan mulai minder. Kalian terus menyalahkan bakat padahal dalam hati, kalian tau bukan itu masalahnya. Masalahnya ada pada diri kalian sendiri.
Bakat itu tidak ada. Jadi tidak ada gunanya jika kalian hanya menunggu sampai bakat kalian turun dari langit. Bakat tidak muncul tiba-tiba. Kalian sendiri yang membuatnya.
Q: Tapi kan gw ngga tau caranya/ga ada waktunya/udah telat
Jangan banyak alesan. Kalau kalian bener serius ngejalanin hidup kalian, alesan kyk gini ngga akan ngehalangin kalian untuk maju. Salah satu cara membuat bakat adalah dengan mencoba banyak hal. Kemudian dari hal-hal yang kalian coba itu, kalian akan menemukan 1 hal yang cocok dengan jalan hidup kalian. Kemudian mendedikasikan seluruh tenaga, waktu dan pikiran kalian untuk hal tersebut. Dan akhirnya jadilah hal itu bakat kalian. Dedikasi yang luar biasa inilah alasan kenapa setiap orang hanya berbakat dalam 1 hal saja. Mereka rela mengorbankan semuanya demi bakat mereka itu, dan melakukannya bukanlah hal yang mudah.
Dedikasikanlah diri kalian jika kalian benar-benar tidak ingin dianggap bodoh. Tapi berhati-hatilah karena tidak semua bisa kalian dapatkan dengan kerja keras. Terkadang diperlukan pola pikir yang pas yang hanya bisa didapat dari pengalaman, sudut pandang, atau trauma tersendiri. Misal kalau kalian ingin jadi detektif, tidak cukup dengan membaca buku saja. Kalian harus mencoba banyak hal seperti mengobservasi orang lain, mengamati sifat dan kebiasaan penjahat, dan memposisikan diri kalian pada posisi penjahat itu untuk melihat sebuah kasus dari sudut pandangnya. Jika kalian bisa melakukannya maka dengan mudah kalian bisa menyimpulkan bagaimana kasus itu terjadi dari awal sampai akhir.
Kalau masih ada yang kurang jelas silahkan ditanyakan.
Itu saja untuk hari ini, selamat malam~
Menganggap dan menghardik diri sendiri sebagai orang bodoh itu dilihat bagaimanapun merupakan tindakan yang merugikan dan tidak bermanfaat. Ada beberapa alasan umum yang sering penulis jumpai mengenai latar belakang tindakan ini.
Pertama, karena masalah bakat. Mungkin kalian merasa minder ketika kalian membanding-bandingkan diri kalian dengan orang-orang disekitar. Bahkan mungkin kalian merasa ingin mengalahkan mereka, tapi ditengah jalan menyerah dan berkata "ah, emang udah bakat itu mah", atau "emang gw ngga punya bakat", dan mulai minder. Kalian terus menyalahkan bakat padahal dalam hati, kalian tau bukan itu masalahnya. Masalahnya ada pada diri kalian sendiri.
Bakat itu tidak ada. Jadi tidak ada gunanya jika kalian hanya menunggu sampai bakat kalian turun dari langit. Bakat tidak muncul tiba-tiba. Kalian sendiri yang membuatnya.
Q: Tapi kan gw ngga tau caranya/ga ada waktunya/udah telat
Jangan banyak alesan. Kalau kalian bener serius ngejalanin hidup kalian, alesan kyk gini ngga akan ngehalangin kalian untuk maju. Salah satu cara membuat bakat adalah dengan mencoba banyak hal. Kemudian dari hal-hal yang kalian coba itu, kalian akan menemukan 1 hal yang cocok dengan jalan hidup kalian. Kemudian mendedikasikan seluruh tenaga, waktu dan pikiran kalian untuk hal tersebut. Dan akhirnya jadilah hal itu bakat kalian. Dedikasi yang luar biasa inilah alasan kenapa setiap orang hanya berbakat dalam 1 hal saja. Mereka rela mengorbankan semuanya demi bakat mereka itu, dan melakukannya bukanlah hal yang mudah.
Dedikasikanlah diri kalian jika kalian benar-benar tidak ingin dianggap bodoh. Tapi berhati-hatilah karena tidak semua bisa kalian dapatkan dengan kerja keras. Terkadang diperlukan pola pikir yang pas yang hanya bisa didapat dari pengalaman, sudut pandang, atau trauma tersendiri. Misal kalau kalian ingin jadi detektif, tidak cukup dengan membaca buku saja. Kalian harus mencoba banyak hal seperti mengobservasi orang lain, mengamati sifat dan kebiasaan penjahat, dan memposisikan diri kalian pada posisi penjahat itu untuk melihat sebuah kasus dari sudut pandangnya. Jika kalian bisa melakukannya maka dengan mudah kalian bisa menyimpulkan bagaimana kasus itu terjadi dari awal sampai akhir.
Kalau masih ada yang kurang jelas silahkan ditanyakan.
Itu saja untuk hari ini, selamat malam~
Kamis, 25 Juni 2015
[Seeker] Photographic Memory
Kali ini penulis akan share sedikit tentang pengalaman penulis dengan photographic memory. Photographic memory, kemampuan otak manusia untuk menyimpan informasi yang masuk melalui mata dalam bentuk gambar. Sebagian orang meragukan akan adanya kemampuan ini. Akan tetapi penulis yakin, kemampuan ini memang benar ada. Meskipun tidak setingkat/sehebat yang banyak orang katakan(contoh bisa memfoto dengan sempurna isi sebuah buku), akan tetapi teknik ini dimiliki oleh setiap manusia.
Penulis sendiri pernah beberapa kali tanpa sengaja menggunakan teknik ini. Kemudian terpikir oleh penulis untuk mencobanya dengan sengaja, memang tidak sempurna tapi bisa dikatakan hal ini berhasil dilakukan, tetapi penulis langsung merasa pusing dan sakit kepala yang tidak kunjung reda untuk beberapa saat. Mungkin ada yang salah dengan cara penulis melakukannya. Atau mungkin seperti dugaan penulis, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk bisa menggunakannya -_- benar-benar kemampuan yang menyebalkan.
Dan penulis percaya salah satu syaratnya ada hubungannya dengan post penulis sebelumnya. Yaitu "melihat dunia sebagaimana mestinya". Jadi kita harus berhenti melihat huruf sebagai huruf, angka sebagai angka, objek sebagai objek, dsb. Kita harus berhenti memberi nama dan label pada semua yang kita lihat, dan kita melihat murni karena kita benar-benar melihat.
Penulis juga menduga ada syarat yang berhubungan dengan seberapa kuat imajinasi kita mempengaruhi apa yang mata kita lihat. Mungkin semakin kuat semakin baik, mungkin juga sebaliknya. Menurut penulis pribadi, imajinasi hanya akan mengganggu dalam hal ini.
Mungkin agak sulit untuk dimengerti, untuk itu penulis minta maaf.
Semua ini memang baru hipotesa penulis belaka, karena itu masih harus diuji dan dicari kebenarannya. Itu saja untuk postingan penulis pada malam hari ini. Terimakasih karena telah menyempatkan diri untuk membacanya. Sampai bertemu di lain waktu~ ^_^
Penulis sendiri pernah beberapa kali tanpa sengaja menggunakan teknik ini. Kemudian terpikir oleh penulis untuk mencobanya dengan sengaja, memang tidak sempurna tapi bisa dikatakan hal ini berhasil dilakukan, tetapi penulis langsung merasa pusing dan sakit kepala yang tidak kunjung reda untuk beberapa saat. Mungkin ada yang salah dengan cara penulis melakukannya. Atau mungkin seperti dugaan penulis, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk bisa menggunakannya -_- benar-benar kemampuan yang menyebalkan.
Dan penulis percaya salah satu syaratnya ada hubungannya dengan post penulis sebelumnya. Yaitu "melihat dunia sebagaimana mestinya". Jadi kita harus berhenti melihat huruf sebagai huruf, angka sebagai angka, objek sebagai objek, dsb. Kita harus berhenti memberi nama dan label pada semua yang kita lihat, dan kita melihat murni karena kita benar-benar melihat.
Penulis juga menduga ada syarat yang berhubungan dengan seberapa kuat imajinasi kita mempengaruhi apa yang mata kita lihat. Mungkin semakin kuat semakin baik, mungkin juga sebaliknya. Menurut penulis pribadi, imajinasi hanya akan mengganggu dalam hal ini.
Mungkin agak sulit untuk dimengerti, untuk itu penulis minta maaf.
Semua ini memang baru hipotesa penulis belaka, karena itu masih harus diuji dan dicari kebenarannya. Itu saja untuk postingan penulis pada malam hari ini. Terimakasih karena telah menyempatkan diri untuk membacanya. Sampai bertemu di lain waktu~ ^_^
Selasa, 23 Juni 2015
Bahaya Gaya Hidup Hikikomori
Hikikomori bisa dibilang adalah orang yang senantiasa mengurung diri
di kamar dan menghabiskan waktunya untuk hal-hal yang tidak penting
(belajar, bekerja, mencari informasi, ibadah, dsb jelas tidak termasuk).
Penulis sendiri mengakui bahwa penulis termasuk salah satu hikikomori
ini.
Contoh dari kegiatan hikikomori yang paling mainstream adalah ngegame atau nonton anime (sejenis film animasi jepang).
Masalahnya sekarang ini hikikomori banyak sekali jumlahnya. Penulis pun merasa terkejut ketika tau bahwa teman-teman seangkatan penulis banyak sekali yang masuk ke dalam kategori ini. Lantas mengapa jumlah mereka terus-menerus bertambah? Apa penyebabnya? Mengapa budaya ini begitu populer di Indonesia? Apa ada cara untuk mengatasinya? Entah, penulis pun tidak tau.
Yang jelas, gaya hidup ini lebih banyak bahayanya dibanding manfaatnya. Berikut beberapa hal negatif yang penulis temukan :
Sebagian dari kalian mungkin ada yang tidak setuju atau ingin menambahkan. Tapi sekalipun kita tidak setuju, pikirkanlah apakah manfaat yang kita dapat itu benar sepadan? Jika tidak maka untuk apa kita teruskan. Lebih baik kita tinggalkan dan cari hal lain yang positif untuk mengisi waktu kita yang terbatas ini.
Contoh dari kegiatan hikikomori yang paling mainstream adalah ngegame atau nonton anime (sejenis film animasi jepang).
Masalahnya sekarang ini hikikomori banyak sekali jumlahnya. Penulis pun merasa terkejut ketika tau bahwa teman-teman seangkatan penulis banyak sekali yang masuk ke dalam kategori ini. Lantas mengapa jumlah mereka terus-menerus bertambah? Apa penyebabnya? Mengapa budaya ini begitu populer di Indonesia? Apa ada cara untuk mengatasinya? Entah, penulis pun tidak tau.
Yang jelas, gaya hidup ini lebih banyak bahayanya dibanding manfaatnya. Berikut beberapa hal negatif yang penulis temukan :
- Menurunkan dan merusak fungsi tubuh
- Membuang waktu karena termasuk perbuatan yang sia-sia
- Merusak dan mengganggu sebagian fungsi otak
- Sering mengkhayal
- Sulit bersosialisasi, bahkan sampai memutus tali silaturahmi
- Memperpendek umur
Sebagian dari kalian mungkin ada yang tidak setuju atau ingin menambahkan. Tapi sekalipun kita tidak setuju, pikirkanlah apakah manfaat yang kita dapat itu benar sepadan? Jika tidak maka untuk apa kita teruskan. Lebih baik kita tinggalkan dan cari hal lain yang positif untuk mengisi waktu kita yang terbatas ini.
Minggu, 21 Juni 2015
[Seeker] Gathering of Star
Belakangan ini penulis berpikir ... kenapa orang-orang terdekat penulis adalah orang yang mirip dengan diri penulis sendiri? Apa itu karena kesamaan sifat? Pola pikir? Atau sesuatu yang lain?
Apa penulis dipertemukan dengan orang-orang ini agar penulis berkaca dan melihat diri penulis yang ada pada mereka?
Apa itu artinya orang-orang sejenis saling tarik-menarik satu sama lain? Bagaimana jika penulis berubah? Apa penulis akan dipertemukan dengan orang-orang baru sesuai dengan perubahan penulis? Bagaimana dengan orang-orang terdekat penulis saat ini? Jika mereka tidak berubah seperti penulis, apa itu artinya mereka akan berhenti menjadi orang-orang terdekat penulis?
Pertanyaan-pertanyaan ini sampai sekarang belum bisa penulis jawab dengan pasti. Akan tetapi penulis tau satu hal, hanya hal baik yang akan terjadi jika penulis terus-menerus berubah dan memperbaiki diri.
Lantas bagaimana caranya? Apa yang harus penulis lakukan untuk berubah?
Apapun yang penulis lihat, baca, dengar, lakukan, dan apapun yang penulis rasakan, semua itu bisa merubah penulis. Semua yang menyentuh hati penulis akan merubah diri penulis sekecil apapun perubahan itu. Penulis cuma perlu memastikan bahwa yang menyentuh hati penulis itu hanya hal-hal yang baik saja. Jika penulis bisa melakukan hal itu, maka perubahan yang baiklah yang akan penulis dapat.
Dan pada akhirnya penulis akan menjadi orang hebat dan menciptakan "Gathering of stars" penulis sendiri. Dimana penulis dikelilingi orang-orang hebat lainnya sebagai kawan dan rekan penulis di dunia dan surga nanti.
Penulis rasa untuk kedepannya akan banyak bermunculan postingan seperti ini di blog penulis.
Entah apa itu merupakan hal yang bagus atau tidak (._.) Yaa, pokoknya sampai ketemu di postingan selanjutnya~
Apa penulis dipertemukan dengan orang-orang ini agar penulis berkaca dan melihat diri penulis yang ada pada mereka?
Apa itu artinya orang-orang sejenis saling tarik-menarik satu sama lain? Bagaimana jika penulis berubah? Apa penulis akan dipertemukan dengan orang-orang baru sesuai dengan perubahan penulis? Bagaimana dengan orang-orang terdekat penulis saat ini? Jika mereka tidak berubah seperti penulis, apa itu artinya mereka akan berhenti menjadi orang-orang terdekat penulis?
Pertanyaan-pertanyaan ini sampai sekarang belum bisa penulis jawab dengan pasti. Akan tetapi penulis tau satu hal, hanya hal baik yang akan terjadi jika penulis terus-menerus berubah dan memperbaiki diri.
Lantas bagaimana caranya? Apa yang harus penulis lakukan untuk berubah?
Apapun yang penulis lihat, baca, dengar, lakukan, dan apapun yang penulis rasakan, semua itu bisa merubah penulis. Semua yang menyentuh hati penulis akan merubah diri penulis sekecil apapun perubahan itu. Penulis cuma perlu memastikan bahwa yang menyentuh hati penulis itu hanya hal-hal yang baik saja. Jika penulis bisa melakukan hal itu, maka perubahan yang baiklah yang akan penulis dapat.
Dan pada akhirnya penulis akan menjadi orang hebat dan menciptakan "Gathering of stars" penulis sendiri. Dimana penulis dikelilingi orang-orang hebat lainnya sebagai kawan dan rekan penulis di dunia dan surga nanti.
Penulis rasa untuk kedepannya akan banyak bermunculan postingan seperti ini di blog penulis.
Entah apa itu merupakan hal yang bagus atau tidak (._.) Yaa, pokoknya sampai ketemu di postingan selanjutnya~
Langganan:
Postingan (Atom)