Iklan Chitika All kolom

Kamis, 04 September 2014

Resistor dan Transistor

Okeh, setelah beberapa lama ngga posting akhirnya pada kesempatan kali ini saya akan memposting tentang Resistor dan Transistor :3

Q : Loh? Bukannya Penulis itu ngambil teknik Kimia Industri ya? Kok bisa nyambung ke Elektronika sih?
A : Itu karena di smk, saya itu menekuni ekskul ITclub dan juga Rekayasa elektronika >_< mungkin karena itu jadi setidaknya saya bisa sedikit lah tentang elektronika >//<
Q : ... Terus kenapa ngga sekalian aja ngambil teknik elektronika? :v
A : Saya kan cita-citanya mau jadi pianist :3
Q : ... *nepuk jidat*
A : :v

Jadi ceritanya itu kakak senior saya di ekskul IT ngasih tugas untuk posting di blog tentang materi resistor dan transistor yang harus sudah selesai hari Kamis 4-September-2014 (Ya benar! Tepat hari ini!). Oleh karena itu saya akan begadang dan menyelesaikan posting ini demi terlaksananya amanah yang telah diberikan kepada saya!!! *semangat 45*


Kalau begitu langsung saja, pertama kita akan membahas tentang resistor

A. Resistor

   Dalam elektronika, komponen terbagi kedalam dua macam. Yaitu komponen aktif, dan komponen pasif. Komponen aktif adalah komponen yang memerlukan tegangan/voltase untuk menjalankannya, sedangkan komponen pasif adalah komponen yang tidak memerlukan tegangan untuk bekerja. Dan Resistor adalah salah satu komponen elektronika yang termasuk kedalam komponen pasif.
   Sedangkan resistor adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi untuk menghasilkan atau memberikan hambatan (Ω (omega atau ohm)) terhadap suatu rangkaian listrik. Hambatan yang dihasilkan oleh suatu resistor pada umumnya tidak bisa dirubah, kecuali beberapa jenis resistor seperti LDR (Light Dependent Resistor), PTC (Positive Temperature Coefisien), NTC (Negative Temperature Coefisien), Tripod, Valensi Resistor, dll.

Keterangan :
1.) LDR adalah resistor yang hambatannya dapat berubah karena pengaruh dari cahaya
2.) PTC adalah resistor yang hambatannya naik jika suhunya naik, dan hambatannya akan turun jika suhunya turun.
3.) NTC adalah resistor yang hambatannya turun jika suhunya naik, dan hambatannya akan naik jika suhunya turun.


Fungsi dari resistor sendiri adalah :
 1) Untuk mengurangi atau mengatur tegangan dalam suatu rangkaian listrik sesuai keinginan kita
 2) Untuk membagi tegangan
 3) Bisa juga digunakan untuk membangkitkan frekuensi tinggi dan rendah dengan bantuan komponen lain seperti transistor

Resistor sendiri memiliki nilai yang unik dan bervariasi. Nilai-nilai hambatan suatu resistor dapat diperoleh melalui proses Pengukuran dan/atau Perhitungan.

Pertama tentang pengukuran. Untuk mengukur nilai hambatan dalam suatu resistor diperlukan sebuah alat yang dinamakan Multimeter, atau lebih populernya AVO meter (Ampere, Volt, Ohm meter). Nilai yang diperoleh dari hasil pengukuran biasanya lebih akurat daripada menggunakan proses perhitungan. Tapi harga AVO meter yang bagus itu bisa dibilang tidak murah :3


Kedua, yaitu teknik yang dapat kita lakukan untuk mengetahui nilai hambatan maupun toleransi dari suatu resistor, melalui proses perhitungan.
Teknik perhitungan dapat kita lakukan dengan memanfaatkan Sistem kode warna dan Sistem kode angka dalam suatu resistor. Sebagaimana kita ketahui, resistor biasanya memiliki gelang berwarna di sekeliling tubuhnya, gelang berwarna ini adalah sistem kode warna yang telah diterbitkan oleh EIA (Electronic Industries Alliance), dan berikut adalah maksud dari setiap warna tersebut.




  Seperti yang dapat kita lihat, setiap gelang memiliki makna tersendiri, untuk resistor dengan 5 dan 6 gelang. Gelang pertama, kedua dan ketiga selalu digunakan menunjukkan digit awal dari nilai resistor tersebut, gelang ke-4 adalah Multiplier atau bilangan pengali, gelang ke-5 adalah toleransi, dan gelang ke-6 adalah Suhu koefisien. Sedangkan pada resistor dengan 4 gelang hanya terdapat penunjuk digit awal (gelang ke-1 dan ke-2), multiplier (ke-3) dan toleransi (gelang ke-4).

Berikut contoh cara membaca gelang resistor
Resistor tersebut memiliki 4 gelang,
1.) gelang pertama berwarna cokelat (berdigit 1) dan gelang kedua berwarna orange atau jingga (bernilai 3). Maka kita letakkan kedua angka ini secara berurut dan kita akan mendapatkan angka 13 (tiga belas).
2.) Kemudian bilangan pengalinya adalah warna biru, biru bernilai 6 dan itu artinya 13 dikalikan 10pangkat6. Maka hasilnya adalah 13.000.000 Ω (13 Juta Ω).
3.) Kemuian gelang ke-4 (yang merupakan gelang toleransi) memiliki warna emas, artinya toleransi 5%.
4.) Maka kita akan menemukan bahwa resistor tersebut bernilai 13 juta Ω dengan toleransi 5%

Cara cepat menghafal Warna dan urutan dalam Tabel kode warna resistor adalah dengan menggunakan jembatan keledai. Misalnya kita bisa menggabungkan suku kata pertama dari setiap kata untuk menghasilkan suatu kalimat. Contoh :
Hi - Co - Me - Ji - Ku - Hi - Bi - U - Bu - Pu - E - Pe - Ti
(yang artinya Hitam - Coklat - Merah - Jingga - Kuning - Hijau - Biru - Ungu - Abu-abu - Putih - Emas - Perak - Tidak berwarna)
dan urutan nilainya 0 - 1 - 2 - 3 - 4 - 5 - 6 - 7 - 8 - 9 - Toleransi 5% - 10% - 20%



B. Transistor

   Transistor adalah komponen elektronika aktif yang digunakan sebagai saklar. Transistor adalah komponen elektronika semi-konduktor. Transistor memiliki 3 kaki yaitu Basis, Emitter, dan Collector. Transistor juga memiliki 2 struktur yang berbeda, yaitu PNP dan NPN.
Berikut adalah contoh gambar dari Transistor, baik itu PNP maupun NPN :





Mungkin untuk sementara sampai disini dulu pembahasan kali ini tentang Resistor dan Transistor. Jam di netbook saya pun telah menunjukkan pukul 1.40 pagi T_T ... jika ada kesempatan lain, mungkin akan saya lanjutkan kembali mengenai transistor :3 Oyasumi minna-san~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar