Iklan Chitika All kolom

Jumat, 21 Oktober 2016

Menghina Karya Seseorang = Menghina Pembuatnya

    Hari ini saya berkunjung menemui salah satu teman saya, Reynal, yang kebetulan sudah lama tidak saya temui.
Kami berbincang-bincang tentang banyak hal. Karena Reynal suka sekali dengan anime, pembicaraan kami pun mulai mengarah ke sana.
    Lalu Reynal pun menunjukkan sesuatu kepada saya. Foto seorang karakter di anime yang ia sukai. Ia meminta pendapat saya mengenai foto itu. Fotonya tidak terlalu bagus, dan bekas editannya terlihat sekali. Saya pun mengatakan hal itu padanya.
    Dan untuk sesaat, entah itu ilusi saya atau bukan Reynal terlihat kecewa. Dia memang pandai menyembunyikan perasaannya, dan dia selalu tersenyum tiap saya berbicara dengannya. Tapi saat itu, untuk pertama kalinya saya melihatnya kecewa.
    Dia pun mengiyakan pendapat saya dan menjelaskan bahwa foto itu adalah editan yang ia buat. Dia juga menunjukkan beberapa foto lainnya yang telah ia edit. Jumlahnya begitu banyak, masing-masing terkesan kaku dan kasar. Tapi tiap gambar memiliki detail tersendiri yang membuatnya terlihat unik.
    Reynal benar-benar berusaha. Saya yakin setelah melihat foto-foto editannya. Saya merasa bersalah karena telah mengecewakannya tadi. Sekarang pun saya masih menyesali perbuatan saya itu. Reynal, jika anda membaca artikel ini, saya benar-benar minta maaf atas perkataan saya tadi.
    Saya tidak ingin anda membuat kesalahan yang sama dengan saya. Karena itu saya menulis artikel ini. Saya ingin anda berhati-hati dengan ucapan anda. Menghina karya seseorang sama saja dengan menghina pembuatnya. Sekecil apapun karya itu. Sekalipun itu terbuat dari barang bekas. Sekalipun itu terlihat tidak berharga di mata anda. Berhati-hatilah dengan ucapan anda. Jangan sampai anda menyakiti hati orang lain tanpa anda sadari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar