Ribuan alasan pun datang menghampiri saya. Alasan agar saya tidak menghadiri acara tersebut. Tapi kemudian saya teringat akan perkataan guru saya.
Ia menceritakan kisah hidupnya. Juga penyesalan-penyesalannya di masa lalu. Saat ia masih sekolah di SMK, ia menyia-nyiakan seluruh waktunya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Waktu pun terus berjalan dan tanpa ia sadari ia sudah kelas 3, 1 tahun menuju kelulusan.
Ia pun panik dan mulai membuat rencana untuk masa depan. Ia berpikir untuk melanjutkan studi ke universitas-universitas terkemuka, tapi nilai yang ia peroleh dari tahun-tahun sebelumnya tidak memadai. Lalu ia mempertimbangkan untuk masuk ke dunia kerja, tapi ia tidak memiliki satupun keahlian yang dapat ia gunakan di sana.
Ia pun teringat akan tahun-tahun yang ia lewati dengan sia-sia. Tak satupun buah yang dapat dipetik sarinya. Penyesalan demi penyesalan datang menghampiri. Tapi waktu telah hilang darinya dan tak kan pernah kembali.
Ia pun kehilangan arah hidupnya. Ia ikut-ikutan temannya mendaftar ke universitas terkemuka, tetapi ditolak. Ia pun bekerja selama 1 tahun di industri. Dan ia bercerita tentang ini.
"Saya kerja tuh rasanya kyk ngga hidup. Libur cuma 2 minggu sekali. Berangkat jam 7, pulang sore. Abis pulang pun aktivitas saya cuma makan, shalat, tidur. Bangun pagi besoknya gitu lagi.... Kadang saya bertanya pada diri saya: "Buat apa saya hidup?" Ngga ada faedahnya. Manfaatnya.... 1 tahun itu adalag tahun tergelap dan terkelam saya."Ia pun berpesan kepada kami, muridnya untuk sekolah yang benar. Banyak-banyak menuntut ilmu. Dan banyak bergaul. Karena dari bergaul itulah pola pikir terbentuk. Bentuklah pola pikir yang positif, yang manfaatnya akan kalian rasakan seumur hidup. Dengan cara memilih teman sepergaulan kalian. Pilihlah teman yang baik maka kalian akan tertular kebaikannya, pilihlah teman yang buruk dan kalian akan tertular keburukannya.
Bergaul. Itu kuncinya. Dan setelah teringat akan pesan tersebut. Saya pun mengerti apa yang harus saya lakukan. "Saya akan memenuhi undangan teman-teman saya." Tidak ada lagi keraguan pada diri saya. Karena saya yakin inilah pilihan yang terbaik yang harus saya ambil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar