Iklan Chitika All kolom

Sabtu, 27 Juni 2015

Cara Menghilangkan Kebodohan (part 1 - Dengan menumbuhkan bakat)

Baca dan resapi dengan baik, agar ilmu ini benar-benar bisa berguna untuk kalian. Tulisan kali ini ditujukan untuk mereka yang merasa dirinya bodoh. Baik itu karena orang lain menganggapnya begitu maupun karena dirinya sendiri yang menganggapnya demikian.
Menganggap dan menghardik diri sendiri sebagai orang bodoh itu dilihat bagaimanapun merupakan tindakan yang merugikan dan tidak bermanfaat. Ada beberapa alasan umum yang sering penulis jumpai mengenai latar belakang tindakan ini.

Pertama, karena masalah bakat. Mungkin kalian merasa minder ketika kalian membanding-bandingkan diri kalian dengan orang-orang disekitar. Bahkan mungkin kalian merasa ingin mengalahkan mereka, tapi ditengah jalan menyerah dan berkata "ah, emang udah bakat itu mah", atau "emang gw ngga punya bakat", dan mulai minder. Kalian terus menyalahkan bakat padahal dalam hati, kalian tau bukan itu masalahnya. Masalahnya ada pada diri kalian sendiri.

Bakat itu tidak ada. Jadi tidak ada gunanya jika kalian hanya menunggu sampai bakat kalian turun dari langit. Bakat tidak muncul tiba-tiba. Kalian sendiri yang membuatnya.

Q: Tapi kan gw ngga tau caranya/ga ada waktunya/udah telat

Jangan banyak alesan. Kalau kalian bener serius ngejalanin hidup kalian, alesan kyk gini ngga akan ngehalangin kalian untuk maju. Salah satu cara membuat bakat adalah dengan mencoba banyak hal. Kemudian dari hal-hal yang kalian coba itu, kalian akan menemukan 1 hal yang cocok dengan jalan hidup kalian. Kemudian mendedikasikan seluruh tenaga, waktu dan pikiran kalian untuk hal tersebut. Dan akhirnya jadilah hal itu bakat kalian. Dedikasi yang luar biasa inilah alasan kenapa setiap orang hanya berbakat dalam 1 hal saja. Mereka rela mengorbankan semuanya  demi bakat mereka itu, dan melakukannya bukanlah hal yang mudah.

Dedikasikanlah diri kalian jika kalian benar-benar tidak ingin dianggap bodoh. Tapi berhati-hatilah karena tidak semua bisa kalian dapatkan dengan kerja keras. Terkadang diperlukan pola pikir yang pas yang hanya bisa didapat dari pengalaman, sudut pandang, atau trauma tersendiri. Misal kalau kalian ingin jadi detektif, tidak cukup dengan membaca buku saja. Kalian harus mencoba banyak hal seperti mengobservasi orang lain, mengamati sifat dan kebiasaan penjahat, dan memposisikan diri kalian pada posisi penjahat itu untuk melihat sebuah kasus dari sudut pandangnya. Jika kalian bisa melakukannya maka dengan mudah kalian bisa menyimpulkan bagaimana kasus itu terjadi dari awal sampai akhir.

Kalau masih ada yang kurang jelas silahkan ditanyakan.
Itu saja untuk hari ini, selamat malam~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar