Penulis belum lama ini membaca buku karya Seth Godin "The Icarus Deception". Buku ini mengajarkan penulis untuk jangan pernah takut untuk terbang lebih tinggi, untuk lebih banyak memberi daripada menerima, untuk kembali menjadi naive, dsb. Salah satu yang penulis garis bawahi dari buku ini adalah kemampuan seorang seniman untuk melihat dunia sebagaimana mestinya, tanpa dipengaruhi oleh pola pikir, sudut pandang, kepercayaan, dsb.
Penulis pun menyadari beberapa kesamaan yang dimiliki oleh seorang arsitek, innovator, penemu, dan pelukis, yaitu mereka hanya mengandalkan satu indra saja, penglihatan. Mereka melihat sekitar mereka, mengamati keadaan masyarakat, dan menuangkannya kedalam karya mereka.
Dengan melihat, seorang penemu bisa membuat sebuah penemuan yang diterima masyarakat. Dia melihat permasalahan masyarakat, kebutuhan mereka, dan dia pun melihat bagaimana temuannya bisa mengatasi permasalahan tersebut. Semua terjadi karena dia melihat dengan apa adanya. Dia percaya dengan yang dia lihat, bukan sebaliknya.
Yang lebih menakjubkannya lagi, semua orang memiliki kemampuan ini. Hanya saja sedikit dari mereka yang benar-benar mau menggunakannya. Karena biar bagaimanapun, tidak semua orang ingin mengesampingkan sudut pandang yang telah bertahun-tahun mereka buat begitu saja.
Tapi penulis sekarang mengerti, sudut pandang dan pola pikir masing-masing dari kita memang sangat berguna sekali. Akan tetapi jika hal itu menghalangi penulis untuk memberi lebih, untuk melakukan hal-hal yang benar-benar ingin penulis lakukan, maka penulis akan dengan senang hati mengesampingkan semua itu.
Tapi bagaimana cara melakukannya?
Tentu saja dengan melatihnya. Bisa dengan mengamati orang-orang di sekitar kita, dengan menjadi observer, bisa juga dengan melihat karya seni orang lain, dengan melihat dunia dari sudut pandang mereka, dsb. Dengan begitu maka sudut pandang kita pun akan perlahan memudar, dan kita pun akan kembali menjadi naive seperti sebelumnya. Kita akan berhenti memberi label pada benda dan mulai bisa melihat benda itu sebagaimana mestinya.
Semua itu nyata saya mencobanya tetima kasih atas pos nya
BalasHapus